asep maekel

pak iyus

bapak iyus yosef dosen komterku

Komunikasi Teurapeutik Pada Anak Oleh: Asep Maekel

Komunikasi pada anak merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan diri kita dengan anak. Melalui komunikasi akan terjalin rasa percaya, rasa kasih saying dan selanjutnya anak akan memiliki sutau penghargaan pada dirinya.

Secara umum pengertian komunikasi anak merupakan proses pertukaran informasi yang disampaikan oleh anak kepada orang lain dengan harapan orang yang diajak dalam pertukaran informasi tersebut mampu memenuhi kebutuhannya. Dalam tinjauan ilmu keperawatan anak, anak merupakan seseorang yang membutuhkan suatu perhatian dan kasih saying, sebagai kebutuhan khusus anak yang dapat dipenuhi dengan cara komunikasi baik secara verbal maupun non verbal yang dapat menumbuhkan kepercayaan pada anak sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai.

Tahapan Komunikasi Dengan Anak

Dalam melakukan komunikasi dengan anak terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum mengadakan komunikasi secrara langsung, tahapan ini dapat meliputi tahap awal (Pra Interaksi), tahap perkenalan atau orientesi, tahap kerja dan tahap terakhir yaitu tahap terminasi.

    1.Tahap Pra interaksi

Pada tahap ini yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan data tentang klien dengan mempelajari status atau bertanya keapda orang tua tentang masalah atau latar belakang yang ada, mengeksplorasi perasaan, proses ini akan mengurangi kekurangan dalam saat komunikasi dengan cara mengeksplorasikan perasaan aapa yang ada pada dirinya, membuat rencana pertemuan dengan klien, proses ini ditunjukkan dengan kapan komunikasi akan dilakukan, dimana dan rencana apa yang dikomunikasikan serta target dan sasaran yang ada.

    2.Tahap Perkenalan atau Orientasi

Tahap ini yang dapat kita lakukan adalah memberikan salam dan senyum kepada klien, melakukan validasi (Kognitif, psikomotor, afektif), mencari kebenaran data yang ada dengan wawancara, mengobservasi atau pemeriksaan yang lain, memperkenalkan nama kita dengan tujuan agar selalu ada yang memperhatikan terhadap kebutuhannya, menanyakan nama kesukaan panggilan klien karena akan mempermudah dalam berkomunikasi dan lebih dekat, menjelaskan tanggung jawab perawat dan  klien, menjelaskan peran kita dan klien, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, menjelaskan tujuan, menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan dan menjelaskan kerahasiahan.

    3.Tahap Kerja

Pada tahap ini kegiatan yang dapat kita lakukan adalah member kesempatan pada klien untuk bertanya, karena akan memberitahu tentang hal-hal yang kurang dimengerti dalam komunikasi, menanyakan keluhan utama, memulai kegiatan dengan cara yang baik, dan melakukan kegiatan sesuai dengan rencana.

    4.Tahap Terminasi

Pada tahap terminasi dalam komunikasi ini kegiatan yang dapat kita lakukan adalah menyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil, memberikan reinforcement yang positif, merencanakan tindak lanjut dengan klien, melakukan kontrak (waktu,tempat dan topic) dan mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.

Cara Berkomunikasi Dengan Anak

    5.Melalui orang lain atau pihak ketiga

Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada di samping. Selain itu dapat digunakan dengan mengomentari tentang mainan, baju yang sedang dipakainya serta lainnya, dengan catatan tidak langsung pada pokok pembicaraan.

    6.Bercerita

Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima, cerita yang disampaikan hendaknya seuai dengan pesan yang akan disampaikan yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar.

    7.Menfasilitasi

Menfaslitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak atau respon anak terhadap pesan dapat diterima. Dalam menfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan, tetapi anak harus diberikan repon terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan merefleksikan ungkapan negative yang menunjukan kesan yang jelek pada anak.

    8.Biblioterafi

Melalui pemberin buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak.

    9.Meminta untuk menyebutkan keinginan

Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang didapatkan, dan keinginan tersebut dapat menunjukan perasaan dan pikiran saat itu.

    10.Pilihan Pro dan Kontra

Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pada situasi yang menunjukan pilihan yang positif dan negatif sesuai pendapat anak.

    11.Penggunaan skala

Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada anak seperti penggunaan perasaan nyeri cemas, sedih, dan lain–lain. Dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.

    12.Menulis

Melalui ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan diam.

    13.Menggambar

Seperti halnya menulis, menggambarpun juga dapat digunakan untuk mengungkapkan ekspresinya. Perasaan marah, jengkel, biasanya dapat diungkapkan melalui gambar dan anak akan mengungkapkannya apabila gambar yang ditulisnya ditanya tentang maksudnya.

    14.Bermain

Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi. Melalui ini hubungan interpersonal antara anak, perawat dan orang disekitarnya dapat terjalin danpesa-pesan dapat disampaikan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi dengan Anak

1)      Pendidikan

2)      Pengetahuan

3)      Sikap

4)      Usia tumbuh kembang

5)      Status kesehatan anak

6)      Sistem sosial

7)      Saluran

8)      Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimul Hidayat (2003), Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam Komunikasi Terapeutik pada Anak Usia Prasekolah, Medikes Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Hal 40-45.

Whaley and Wong’s (1995), Essensials of Pediatric Nursing Fourth Edition, Mosby Company, St Louis Missouri.

Yupi Supartini (2004), Buku ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, EGC Jakarta.

Selamat Menggunakan Blog WordPress